Berjalan-jalan
ke sebuah blog (blogwalking) adalah sebuah kesenangan
tersendiri. Tiap hari, saya sering melakukannya, baik itu kepada blog
sahabat, atau ke blog lain yang ditemukan melalui Google. Yah, meski
seringkali saya tidak pernah meninggalkan jejak (baik itu di kolom
komentar atau di chatbox). Bukan tanpa ada sebab saya tidak
pernah meninggalkan jejak. Jika meninggalkan jejak, otomatis si
pemilik blog akan merasa “berkewajiban” untuk berkunjung balik ke
blog saya.
Masalahnya,
blog saya jarang apdet, dan saya merasa tidak enak karena itu. Bisa
jadi pemilik blog (yang saya kunjungi itu) akan berpikir: “Ngapain
ke blog ini? Isinya sama sekali nggak ada yang baru...” .
Lagipula, saya bukan orang yang mengejar traffic atau
semacamnya. Bloging hanya untuk kesenangan, bukan untuk cari
pengunjung dan uang sebanyak-banyaknya. Simpel.
Namun,
meski menurut saya blogwalking adalah sesuatu yang
menyenangkan, ada beberapa hal menyebalkan yang sering saya alami
saat melakukannya. Ada enam hal tepatnya. Apa saja? Inilah keenam hal
menyebalkan dalam sebuah blog versi saya (sebut saja versi On The
Crot mimpi-buruk.blogspot.com):
Pertama,
musik. Cukup banyak orang yang memasang musik di blog-nya. Entah
apa tujuannya. Sebagai hiburan? Ah, lalu apa gunanya media player
semacam AIMP3, Winamp atau Foobar? Ataukah hanya sekadar gaya-gayaan?
Sejujurnya, alih-alih gaya, memasang musik di blog justru sangat
mengganggu.
Saya
sering online sambil mendengarkan lagu. Saat jalan-jalan ke blog yang
(ternyata) memasang lagu, apa yang terjadi? Suara lagu yang saya
setel di media player, tabrakan dengan suara lagu dari blog. Mending
kalo suka lagunya. Kalo nggak? Masa harus maksain denger?
Saya
pernah menemukan blog yang memasang lagu... Belah Duren-nya
Julia Perez. Whattafuck?! Nikah aja belum, udah
dipaksa menghayati lagu yang isinya soal kenikmatan malam pertama.
Halah....
Solusi:
Saya memiliki tiga solusi terkait musik di blog. Solusi pertama
adalah mematikan (mute) speaker komputer Anda. Jadi, musik
macam apapun dijamin tidak akan terdengar. Namun, solusi ini tidak
berguna jika Anda sering online sambil mendengarkan lagu dari media
player seperti saya. Karena itu, solusi kedua adalah mencari sumber
masalah musiknya. Coba cari gambar seperti ini:
Jika
sudah, pencet simbol pause di sana, dan musik akan berhenti berbunyi.
Anda malas mencari? Atau ternyata musik di blog tersebut tidak bisa di-pause, berbeda dengan gambar di atas? Tenang saja, masih ada solusi terakhir: Keluar
dari blog tersebut. Close tab/windows.
Kedua,
pop-up. Ada berbagai macam pop-up,
mulai dari yang ucapan selamat datang, ajakan untuk like fanspage
Facebook blog tersebut, atau malah iklan. Nah, yang menyebalkan
sebenarnya bukan soal pop-up-nya, tapi soal ukurannya.
Beberapa kali, saya pernah masuk ke blog yang memasang pop-up
segede gaban. Sepertinya, po-up tersebut memang khusus
di-setting untuk komputer yang memiliki resolusi 1024x768 ke
atas. Masalahnya... saya adalah pengguna netbook, yang resolusi
default-nya hanya 1024x600.
Ini adalah pop-up di blog-nya Anne Ahira. Blog yang bagus, sayang (dulu) pop-up-nya segede gaban. Menutup layar. Namun, syukurlah, terakhir saya berkunjung ke sana beberapa hari yang lalu, ukuran pop-up-nya sudah diperkecil. Setidaknya, simbol (X)-nya jadi terlihat, dan bisa diklik. Banyak yang komplen kali yah? :D
Solusi: Bagi Anda yang senasib seperti saya, yang menggunakan netbook dengan resolusi maksimal 1024x600, ada satu solusi menghadapi masalah macam ini, yaitu mengubah resolusi ke ukuran yang lebih besar. Namun sejujurnya, caranya sangat repot, harus mengubah dulu registry Windows. Caranya, silakan cari di Om Gugel. Jika tidak mau repot, terpaksa menggunakan cara terakhir, yang sama dengan solusi musik di blog: Keluar dari blog tersebut. Close tab/windows.
Solusi: Bagi Anda yang senasib seperti saya, yang menggunakan netbook dengan resolusi maksimal 1024x600, ada satu solusi menghadapi masalah macam ini, yaitu mengubah resolusi ke ukuran yang lebih besar. Namun sejujurnya, caranya sangat repot, harus mengubah dulu registry Windows. Caranya, silakan cari di Om Gugel. Jika tidak mau repot, terpaksa menggunakan cara terakhir, yang sama dengan solusi musik di blog: Keluar dari blog tersebut. Close tab/windows.
Ketiga,
tidak bisa diblok. Sebenarnya, tidak seluruh blog yang tidak bisa
diblok itu menyebalkan (blog saya juga tidak bisa diblok). Jika isi
blognya berupa curhat, tutorial sederhana, atau semacamnya, tidak
bisa diblok bukanlah sebuah masalah. Toh memang tidak ada yang perlu
di-copy (karena tujuan utama tidak bisa diblok adalah agar
tidak bisa di-copy). Nah, yang jadi masalah adalah jika blog
tersebut berisi tutorial rumit yang sangat sulit dihapal dan
dipahami. Misal, tutorial Flash. Saat membuat Flash (terutama game),
ada script yang harus dipasang agar game Flash tersebut
berjalan. Contoh script -nya:
Script:
Tidak
semua orang bisa menghapal script sepanjang itu. Memang, ada
acuan tersendiri agar script tersebut mudah dipahami atau
dihapal. Namun, itu tentu hanya berlaku bagi yang memang sudah cukup
menguasai Flash. Hanya saja, bagaimana dengan orang awam yang baru
belajar? Benar-benar sebuah kekonyolan jika ada blog yang berbagi
script tersebut, namun tidak bisa diblok dan di-copy.
Solusi:
Keluar dari blog tersebut. Close tab/windows. Cari blog lain
yang lebih “ikhlas” memberi tutorial.
Keempat,
tidak bisa klik kanan. Sama seperti blog yang unblockable, blog
yang menerapkan anti-klik kanan biasanya karena memang tidak mau
di-copy. Bahkan, bagi saya yang terbiasa klik kanan buat open
link in new tab pun, hal ini tidak terlalu masalah. Namun, hal
ini jadi menyebalkan, saat mencoba klik kanan, kemudian muncul
pop-up. Mending jika pop-up-nya berisi kata-kata sopan seperti
“Maaf, tidak bisa di-copy” atau semacamnya. Meski tujuan
saya adalah untuk open link in new tab (bukan untuk copy isi
blog), namun setidaknya kata-kata masih wajar. Nah, yang bikin sakit
hati, saya pernah berkunjung ke blog teman yang tidak bisa klik kanan
dan muncul pop-up. Tulisan pop-up-nya... “Stop! Jangan
mencuri artikelku!”. Astaga, siapa yang mau mencuri? Asli bikin
sakit hati.
Solusi:
Untuk membuka link di tab baru, arahkan mouse pada link
tersebut, kemudian klik scroll (pada mouse). Itu akan
langsung membuka link pada tab baru. Namun, jika kalian punya
kebiasaan seperti saya (buka link di tab baru pake klik kanan), dan
kebeneran bertemu blog yang pop-up-nya menyebalkan seperti
yang saya ceritakan di atas, yah sabar aja. Jangan gara-gara marah
baca pop-up tersebut, terus laptop-nya dibanting. Sayang,
mahal. :P
Kelima,
iklan (adsense). Iklan dalam sebuah blog adalah sumber
penghasilan yang menggiurkan bagi seorang bloger. Jadi wajar jika ada
blog yang di dalamnya banyak iklan. Sayangnya, dalam beberapa kasus,
iklan yang dipajang justru membuat sebuah blog yang bagus jadi tampak
murahan. Anda pernah berkunjung ke sebuah blog atau situs, kemudian
melihat ada iklan judi, atau bahkan obat kuat dan alat pembesar
kelamin? Seringkali, banner-banner iklan tersebut memuat gambar yang
menjurus ke arah pornografi. Terlalu vulgar. Nah, iklan seperti
itulah yang bisa membuat sebuah blog yang bagus jadi tampak murahan.
Solusi:
Pasang adblock di browser Anda. Meski terkadang adblock sering
menimbulkan masalah (contoh pengalaman pribadi, jadi tidak bisa
membuka beberapa chatbox yang menggunakan jenis hidden/tersembunyi),
namun adblock benar-benar efektif menghilangkan iklan-iklan
vulgar dari pandangan mata.
Keenam,
ad-short URL. Sama seperti adsense, ad-short
URL (seperti adf.ly atau linkbucks) juga salah satu
cara menghasilkan uang dari blog. Biasanya ini dipasang di link-link
download. Wajar sebenarnya, anggap saja kita sedikit berterima kasih
dengan mengklik ad-short URL tersebut, karena si pemilik blog
sudah mau berbagi link download. Namun, ada dua hal menyebalkan
terkait ad-short URL ini:
1. Meski tidak mengklik apapun, suatu blog auto redirect ke ad-short URL. Jadi, hanya untuk melihat atau membaca blog itu saja, kita dipaksa untuk terlebih dulu “membayar” si pemilik blog melalui ad-short URL-nya. Sial. Ibarat kita datang ke pasar. Kita hanya melihat-lihat daging ayam saja, namun harus membayar. Membayar saat membeli, okelah. Itu memang wajib. Tapi membayar hanya untuk melihat daging? Oh, itu sudah keterlaluan. Emangnya sirkus?
2. Setelah mengklik ad-short URL, ternyata yang muncul bukan link download-nya, tapi... ad-short URL lagi. Kemarin-kemarin, ceritanya saya Googling, mencari WinRar. Di suatu blog, saya diarahkan ke sebuah link untuk mendownload. Seperti yang saya duga, ternyata link-nya diarahkan dulu ke adf.ly. Okelah, nggak masalah. Namun, setelah diklik, yang muncul bukan situs-situs penyimpan file macam Mediafire, Ziddu atau Indowebster. Setelah saya klik adf.ly tersebut, yang muncul adalah linkbucks! Astaga....
Nah, kedua masalah ad-short URL tersebut, saya nobatkan sebagai hal
PALING menyebalkan dalam sebuah blog versi On The Crot Mimpi-Buruk.
Alasannya, karena terdapat unsur pemaksaan (untuk kasus pertama) dan
keserakahan (untuk kasus kedua).
Solusi:
Close tab/windows. Cari blog lain yang lebih “ikhlas”
berbagi.
***