Pages

Ads 468x60px

Mall di Kota Bandung

Bandung Indah Plaza (BIP)
Terletak di Jl. Merdeka, BIP adalah mall tertua di Kota Bandung. Didirikan pada awal tahun 1980-an, membuat BIP dikenal sebagai ikon mall di Kota Bandung.
Kelebihan: Lokasi strategis (di pusat kota), bioskop (Empire 21 Cineplex), dekat dengan BEC dan Gramedia Purnawarman.
Kekurangan: Nggak ada tempat buat duduk-duduk (paling banter hanya di food court), benar-benar merugikan buat orang-orang yang datang ke mall hanya untuk cuci mata (nggak belanja), kayak saya. Selain itu, smoking area-nya pun minim. Setau saya hanya ada di dekat food court. Penyiksaan.
BIP


Bandung Electronic Centre (BEC)
Sebenarnya saya masih ragu, BEC ini bisa disebut mall atau nggak, yah? Masalahnya, alih-alih mall, BEC justru lebih mirip pusat penjualan barang-barang elektronik semacam gadget dan komputer. Namun, akhirnya saya putuskan untuk memasukkan BEC ke list mall di Kota Bandung ini. Alasannya, karena konsep penempatan toko-tokonya teratur. Tempatnya juga bersih, dengan berbagai aturan mirip beberapa mall lain, yaitu: merokok hanya boleh di smoking area!
Kelebihan: Berbeda dengan BIP, di sini lumayan banyak disediakan tempat duduk. Smoking area-nya pun tersedia di tiap lantai. Selain itu, lokasinya berdekatan dengan BIP dan Gramedia Purnawarman.
Kekurangan: Terletak di Jl. Purnawarman. Meski memang lokasinya strategis, namun Jl. Purnawarman terkenal sangat ramai. Bagi yang berniat jalan-jalan ke sini, siap-siap saja disuguhi pemandangan rutin: kemacetan dan kesimpangsiuran antara kendaraan dengan para pejalan kaki.
BEC


Bandung Electronic Mall (BE Mall)
Sama seperti BEC, konsep utama mall ini adalah pusat penjualan barang-barang elektronik. Bedanya, di BE Mall masih terdapat toko-toko non-elektronik, sehingga memang lebih pantas disebut mall. Mall ini terletak di Jl. Naripan.
Kelebihan: Seperti yang sudah saya bilang, di sini kita tidak hanya disuguhi barang-barang yang berbau elektronik, karena ada juga toko-toko lain. Jadi, kita nggak perlu sebel liat tempat yang isinya gadget semua (gara-gara pengen beli, tapi harganya nggak kira-kira).
Kekurangan: Lokasinya nggak terlalu bagus. Di daerah Naripan, BE Mall adalah satu-satunya pusat perbelanjaan. Jadi, kalo bosen jalan-jalan di BE Mall, maka harus rela keluar ongkos untuk menuju lokasi lain.
BE Mall


Bandung Supermall (BSM)
Terletak di Jl. Gatot Soebroto, BSM sempat disebut-sebut sebagai mall terbesar di Asia Tenggara. Yah, emang gede sih. Tapi sayang, meski berdiri di lahan yang luas, konsep mall-nya full in-door. Padahal kalo ada outdoor-nya, asyik tuh.
Kelebihan: Bioskop (BSM 21 Cineplex) dan lahan parkir gede, jadi nggak usah takut desek-desekan. Terus, di sinilah Trans Studio Bandung berada!
Kekurangan: BSM benar-benar murni mall khusus orang kaya. Harga barang dan makanannya... bikin bangkrut! Selain itu, kekurangan yang lain adalah pascapendirian Trans Studio Bandung, jalan menuju BSM jadi macet parah.
BSM


Bandung Timur Plaza (BTP)
Ini mall paling muda di Kota Bandung hingga saat ini. Kalo nggak salah, baru diresmikan pada Januari 2012 lalu. Diliat dari luar, kayaknya konsepnya full outdoor. Lokasinya ada di kawasan Jl. AH Nasution, Ujung Berung.
Kelebihan: Belum tau, belum pernah. Tar deh di-update kalo udah ke sana.
Kekurangan: Lokasinya jauh dari pusat kota. Apalagi jalan menuju sana juga nggak enak. Ruwet. Baca tentang Jl. AH Nasution di sini: Delapan Jalan Paling Menyebalkan di Kota Bandung.
BTP


Bandung Trade Centre (BTC)
Lokasinya terletak di Jl. Djundjunan, dekat tol Pasteur. Tempatnya lumayan, apalagi di sini juga ada 21 Cineplex dengan harga tiket masuk yang terbilang murah: hanya 15 ribu pada Senin-Jum’at.
Kelebihan: 21 Cineplex yang murah serta harga barang dan makanan yang juga murah. Selain itu, mesjidnya juga gede. Jarang-jarang ada mall yang punya mesjid gede (biasanya, punya mushala kecil aja udah untung). Tambahan, kayaknya ini adalah satu-satunya mall di Bandung yang punya gereja di dalamnya.
Kekurangan: Lokasinya enak bagi wisatawan luar kota yang masuk lewat tol Pasteur, tapi nggak enak buat warga asli Bandung karena lebih nyaman ditempuh dengan kendaraan pribadi (buat yang nggak punya kendaraan pribadi... ya nasib itu mah).
BTC


Bandung Trade Mall (BTM)
Mall ini terletak di Jl. Kiaracondong, berdekatan dengan Pasar Cicadas dan Lucky Square. Konsep mall ini full indoor.
Kelebihan: Belum tau, belum pernah. Tar deh di-update kalo udah ke sana.
Kekurangan: Lokasinya nggak strategis. Milih tempat kok di kawasan deket pasar sih? Jadinya kebawa kumuh deh...
BTM

Braga City Walk (BCW)
Salah satu mall favorit saya. Alasannya, konsep mall-nya gabungan outdoor dan indoor, sehingga cukup nyaman jalan-jalan di sini. Lokasi mall-nya juga ada di Jl. Braga, yang terkenal dengan banyak bangunan kuno dan tempat nongkrongnya yang keren. Selain itu, 21 Cineplex di sini adalah yang termurah se-Kota Bandung (bahkan mungkin se-Indonesia).
Kelebihan: Lokasi yang nyaman dan cukup strategis (meski ada di jalur satu arah, yang otomatis harus berputar jika mau ke sini). Terus, 21 Cineplexnya sangat murah. Harga tiket bioskop pada Senin-Kamis hanya 10 ribu. Lalu Jum’at-Minggu 15 ribu. Mana ada Twenty One lain yang harganya semurah itu?
Kekurangan: Jalur jalan menuju lokasi yang harus berputar terlebih dulu, yang bakal bikin bingung orang yang belum pernah ke sini.
BCW

Cihampelas Walk (Ciwalk)
Ini mall favorit saya yang lain. Konsep mall-nya yang lebih didominasi indoor membuat Ciwalk sangat nyaman dijadikan tempat nongkrong (bisa ngerokok pula). Ada dua bioskop di sini.  Pertama, Ciwalk 21 Cineplex. Kedua, Ciwalk XXI Premier. Perbedaan antara keduanya adalah, XXI lebih mahal dan khusus untuk film 3D.
Kelebihan: Di mall ini banyak terdapat pohon rindang, yang membuatnya seperti mall di tengah taman kota. Selain itu, suasana malam di mall ini juga sangat romantis! Pokoknya enak buat pacaran atau menikmati suasana malam bersama istri atau keluarga. The best mall in Bandung City!
Kekurangan: Terletak di Jl. Cihampelas yang sering terkena kemacetan parah! Baca tentang Jl. Cihampelas di sini: Delapan Jalan Paling Menyebalkan di Kota Bandung.
Ciwalk

Festival CityLink
Mall ini adalah bekas Mall Lingkar Selatan (Molis) yang dulu bangkrut. Terletak di Jl. Lingkar Selatan (Jl. Peta), pertumbuhan mall yang baru berusia sekita setahun ini cukup pesat, seperti melakukan kerjasama untuk pendirian Hotel Harris dan LotteMart. Konsep mall ini adalah full indoor.
Kelebihan: Sering mengadakan event-event keren seperti rumah hantu dan Bandung Bersalju.
Kekurangan: Terletak di lokasi yang cukup aneh bagi sebuah mall. Bukannya nggak strategis, tapi Lingkar Selatan adalah daerah yang sepi dan tidak bisa dikatakan sebagai kawasan elit.
CityLink

Istana Building Commodities Centre (IBCC)
IBCC adalah mall tempat membeli berbagai macam komoditi seperti keramik, meubel, hardware house, hingga handphone. Lokasinya terletak di Jl. Ahmad Yani. Di IBCC juga terdapat Bandung Computer Xenter, yang mengusung jargon “Pusat Notebook Terlengkap”.
Kelebihan: Tempat terbaik untuk membeli berbagai komoditi dan keperluan pembangunan seperti meubel, keramik, dan fasilitas rumah tangga.
Kekurangan: Jalur parkirnya membingungkan, terutama bagi yang masuk dari Jl. Ahmad Yani. Masalahnya, di mall ini banyak lorong dan “jalan buntu” (buntu gara-gara banyak barang milik sebuah toko, misalnya tumpukan bathtub, yang sampai menutup badan jalan).
IBCC

Istana Plaza (IP)
Bisa dibilang IP adalah satu-satunya mall yang tidak memiliki bioskop, namun selalu sangat ramai dipadati pengunjung. Tiap hari, kawasan di depan IP selalu macet. Macet gara-gara puluhan kendaraan (terutama mobil) yang mengantri sampai puluhan meter di jalan raya, hanya untuk masuk ke IP. Mall ini terletak tepat di perempatan Jl. Pajajaran – Jl. Pasirkaliki.
Kelebihan: Selain lokasi yang strategis, di sini juga terdapat tempat buat bermain ice skating.
Kekurangan: Tempatnya tidak terlalu besar, namun toko-toko di dalamnya sangat banyak. Dampaknya, lorong-lorongnya dibuat kecil dan membingungkan. Saya pernah nyasar di sini, nggak nemu jalan keluar.
IP

Lucky Square
Pada awal-awal mall ini berdiri, saya selalu bertanya-tanya dalam hati, kok bisa-bisanya sih bikin mall di daerah ini? Yah, saya memang selalu terheran-heran, namun itulah faktanya. Mall ini terletak di Jl. Terusan Jakarta (Jl. Antapani).
Kelebihan: Belum tau, belum pernah. Tar deh di-update kalo udah ke sana.
Kekurangan: Lokasinya nggak strategis. Meski nggak terlalu dekat pasar seperti BTM, namun karena letaknya hampir masuk ke kompleks perumahan, membuat mall ini selalu sepi pengunjung.
Lucky Square

Metro Indah Mall (MIM)
Ini adalah mall dengan konsep full outdoor pertama di Kota Bandung. Mall ini lebih terkenal dengan nama lamanya, yaitu Metro Trade Center (MTC). Yah, meski kini namanya sudah berganti menjadi MIM, entah mengapa orang-orang masih menyebutnya sebagai MTC.
Kelebihan: Dekat sekolahan (ada 3 SMK di dekat sini), jadi enak tuh kalo ngeceng. Selain itu, banyak pilihan tempat nongkrong di sini.
Kekurangan: Dengan konsep full outdoor ditambah lahan yang sangat luas, membuat orang yang niat jalan-jalan di sini mesti pake kendaraan pribadi. Aslinya, cape kalo harus jalan kaki! Tambahan, karena terletak di Jl. Soekarno-Hatta yang memiliki empat jalur, membuat para pengendara kendaraan pribadi harus memutar dulu cukup jauh jika ingin ke sini.
MIM


Miko Mall
Mall ini terletak di perbatasan Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung. Pengunjungnya cukup ramai. Mall ini bersebrangan dengan pusat perbelanjaan lain di daerah Kopo, yaitu Yogya.
Kelebihan: Belum tau, belum pernah. Tar deh di-update kalo udah ke sana.
Kekurangan: Lokasinya ada di ujung selatan Kota Bandung, di Jl. Kopo yang sering macet. Baca tentang Jl. Kopo di sini: Delapan Jalan Paling Menyebalkan di Kota Bandung.
Miko Mall


Parijs van Java
Inilah mall favorit saya di samping BCW dan Ciwalk. Alasannya hampir mirip kedua mall yang disebut terdahulu, yaitu konsep mall-nya perpaduan outdoor dan indoor, sehingga membuatnya sangat nyaman dijadikan tempat nongkrong sambil ngerokok pula. Saya inget betul, dulu pernah nongkrong di sini dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam cuma dengan modal 40 ribu (itu udah termasuk nonton film di Blitz, rokok, makan dan cemilan).
Kelebihan: Penamaan Parijs van Java sepertinya benar-benar dimanfaatkan oleh pemilik PVJ untuk membuat mall ini tampak mirip dengan Paris. Yah, jalan di mall ini memang dibuat seperti kondisi Paris, dengan toko-toko elit yang berbaris di tepi pedestarian. Selain itu, di sini juga terdapat Blitz Megaplex pertama di Indonesia.
Kekurangan: Tempat parkirnya, terutama buat motor... najis, nggak enak banget! Dulu, tempat parkir motor ada di bangunan tiga tingkat dengan lantai kayu (gimana coba kalo roboh?), sekarang tempat parkirnya pindah ke tempat yang nggak lebih baik, karena jalannya sempit yang menyulitkan.
PvJ

Pasir Kaliki (Paskal) Hyper Square
Konsep mall ini mirip MIM, yaitu full outdoor, namun dengan luas area yang lebih kecil. Menguntungkan sebenarnya, karena kita nggak perlu cape berjalan jauh seperti di MIM. Sesuai namanya, lokasi mall ini ada di Jl. Pasir Kaliki, berdekatan dengan Stasiun Bandung, Pasar Baru Trade Centre (PBTC), dan lokalisasi terbesar di Kota Bandung: Saritem.
Kelebihan: Kuliner! Di sini banyak tempat makan yang enak (asli Bandung atau pun dari luar daerah), dengan harga yang cukup terjangkau. Karena itu, saya menganggap jargon Paskal yang berbunyi “1001 Jenis Makanan Ada di Sini” sebagai sesuatu yang wajar.
Kekurangan: Jalan menuju lokasi parkirnya cukup menyulitkan (dan aneh), dengan jalur yang harus berputar dulu ke jalan di sebrang lokasi.
Paskal