Pages

Ads 468x60px

Kelompok Preman

Beberapa waktu lalu, saya terlibat perdebatan dalam sebuah forum. Perdebatan tersebut terkait masalah Front Pembela Islam (FPI). Dalam perdebatan tersebut, mayoritas orang menginginkan FPI dibubarkan. Mereka juga mendukung jika ada aksi demonstrasi yang menuntut pembubaran FPI. Alasannya, selama ini tindak-tanduk FPI sudah dianggap meresahkan.

Saya: “Kenapa kamu ingin FPI dibubarkan?”
Teman: “Iyalah. Mereka itu gerombolan preman yang sering melakukan kekerasan di mana-mana! Masa iya kita mau diemin aja kelompok kayak gitu?”
Saya: “Jadi intinya, karena mereka sering melakukan aksi kekerasan dan terkesan pendukung premanisme?”
Teman: “Iya, betul...”
Saya: “Kalo masalahnya itu kekerasan, kenapa cuma FPI yang dituntut untuk bubar? Kenapa kelompok lain nggak disebut-sebut?”
Teman: “Contohnya?”
Saya: “Contohnya, Pemuda Pancasila (PP), Forum Betawi Rempug (FBR), Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (GIBAS) dan semacamnya. Saya rasa, aksi premanisme mereka nggak kalah banyak ama FPI. Tapi kok didiemin aja?”
Teman: “...”

***

Saya bukan anggota atau simpatisan FPI. Secara pribadi, saya juga tidak setuju dengan berbagai aksi kekerasan yang dilakukan oleh mereka. Namun, rasanya kurang bijak jika hanya FPI yang dituntut untuk bubar, sementara kelompok preman lain dibiarkan. Ingat, kita tidak akan bisa memberantas premanisme hanya dengan membubarkan salah satu kelompok. Pemberantasan ini harus menyeluruh, mulai dari akar hingga ke pucuknya.