Tak seperti biasanya, siang itu Sauna Berjalan (baca: Trans Metro Bandung/TMB) tidak disesaki penumpang. Hanya ada 21 penumpang, 18 orang duduk (termasuk saya dan sopir), dan sisanya berdiri (termasuk kondektur).
Suasananya sunyi, tidak ada seorang pun yang mengobrol. Semua orang sibuk dengan pikirannya masing-masing. Namun, kesunyian itu pun buyar, saat Sauna Berjalan berhenti di perempatan Kiara Condong. Sang Kondektur, yang sedang melihat ke luar jendela (jendela sebelah kanan), tiba-tiba bergumam (lebih mirip memekik sih): “Anjrit, seksi banget! Celana dalemnya sampe keliatan!”
Sontak saja, hampir semua penumpang langsung melihat ke luar. Saya, karena sebelumnya kebetulan melihat pemandangan sama dengan kondektur itu, hanya tersenyum dan sama sekali tidak antusias.
Namun, yang mengagetkan, beberapa penumpang yang duduk di sebelah kiri (yang tidak akan bisa melihat pemandangan itu jika tidak berdiri) ternyata langsung bereaksi menjawab teriakan tersebut. Tidak hanya berdiri, mereka pun langsung mendekati jendela sebelah kanan. Lucunya, di antara mereka, ada juga seorang bapak (umurnya sekitar 60 tahunan) yang wajahnya tampak sangat bernafsu.
Bapak itu pun langsung melihat ke arah yang saya tunjuk.
Satu detik...
Dua detik...
Tiga detik...
Saya (ngomong dalem hati): “Masalahnya bukan bancinya, tapi kenapa orang uzur seperti Anda masih aja semangat liat yang seksi-seksi.”