Ini adalah fenomena kekerasan yang sering kita temui pada segelintir golongan masyarakat. Ini bisa jadi adalah bukti, jika kekerasan memang sudah jadi budaya di negeri ini.
Supporter Tim Sepakbola
Menonton pertandingan tim kesayangannya secara langsung di stadion. Di sana, mereka saling ejek dengan supporter lawan. Emosi mulai naik, tangan langsung mengepal. Jika tim kesayangannya kalah, kerusuhan pun terjadi. Wasit dimaki-maki, bangku stadion dirusak, batu-batu dilempar.
Mahasiswa
Mengadakan aksi demonstrasi. Katanya demi kepentingan rakyat (nggak tau deh aslinya demi kepentingan siapa). Mereka mendatangi kantor instansi yang akan didemo, namun ternyata di sana sudah ada aparat kemananan yang berjaga. Suasana memanas, saling dorong terjadi. Ujung-ujungnya, ricuh.
Preman
Malak anak SMP. Jika nggak dikasih, siap-siap bogem mentah melayang.
Guru
Muridnya ada yang sedikit melanggar aturan. Namun, alih-alih memberi peringatan/hukuman dengan cara yang mendidik, mereka malah menghukum muridnya tersebut dengan sebuah tamparan.
Warga Biasa
Jika ada pencuri yang tertangkap, warga langsung mengeroyoknya. Mereka “menghadiahkan” bogem mentah kepada pencuri tersebut. Tak hanya itu, si pencuri pun ditelanjangi, dan diarak keliling kampung. Sering pula, hingga dibakar.
Catatan: Tidak semua pihak yang disebutkan di atas berkelakuan purba seperti itu.