Pages

Ads 468x60px

Rakyat vs Wakilnya

Apa jabatan paling tidak enak di dunia? Tidak tau? Kalau begitu, saya sebutkan, jabatan paling tidak enak di dunia adalah menjadi rakyat. Mengapa begitu? Sederhana saja, karena dibandingkan dengan jabatan lain, rakyat adalah satu-satunya “jabatan” yang seringkali bernasib lebih tragis ketimbang wakilnya: wakil rakyat. 

Coba bandingkan dengan jabatan direktur. Seorang direktur, pastinya lebih makmur ketimbang wakil direktur. Begitu pun dengan jabatan presiden, yang wewenangnya jauh lebih banyak dibandingkan wakil presiden. 

Sedangkan rakyat, dilihat dari sisi kemakmuran dan wewenang, selalu saja kalah dengan wakilnya. Ironis, padahal bisa dibilang rakyat adalah jabatan yang (seharusnya) paling berkuasa di dunia ini. Ingat ungkapan “Vox Populi Vox Dei/Suara Rakyat adalah Suara Tuhan” dan “Kekuasaan Tertinggi Ada di Tangan Rakyat”? Itu bukti, jika rakyat seharusnya sangat berkuasa. Sayang, fakta yang terjadi justru sebaliknya. Ini adalah perbandingan antara rakyat dengan wakilnya, ditinjau dari berbagai aspek: 

Gaji
Wakil rakyat digaji dengan uang rakyat, sedangkan rakyat tidak digaji dengan uang milik wakil rakyat.

Penghasilan
Penghasilan wakil rakyat sekitar 16 juta (tingkat DPRD) hingga 51,5 juta (DPR) per bulan, sedangkan standar penghasilan rakyat hanya sekitar satu hingga dua juta rupiah per bulannya.

Kendaraan
Untuk keperluan transportasi, wakil rakyat selalu mengendarai mobil dinasnya (yang harganya bisa mencapai milyaran). Bahkan, untuk perjalanan jarak jauh yang mengharuskan naik pesawat, mereka pun dibiayai oleh negara. Sedangkan rakyat, punya kendaraan hasil kredit saja sudah untung.

Rumah
Meski biasanya sudah memiliki rumah pribadi (yang mewah), namun wakil rakyat masih diberi rumah dinas. Sedangkan atasannya (rakyat), jangankan punya rumah pribadi, seringkali mereka bahkan kesulitan untuk membayar uang kontrakan.

Wewenang
Wakil rakyat bertugas untuk membuat peraturan (yang seringkali, aturan tersebut berbau kepentingan pribadi atau partai). Sedangkan rakyat, harus menaati aturan yang dibuat oleh wakilnya.

Kesehatan
Banyak wakil rakyat yang mendadak buncit karena kebanyakan makan (uang haram?). Di sisi lain, banyak rakyat yang juga mendadak buncit. Namun, penyebabnya adalah busung lapar.

Kriminal
Wakil rakyat dipenjara karena korupsi uang milyaran rupiah. Sedangkan rakyat dipenjara karena mencuri tiga biji kakao (ingat kasus Nenek Minah?).

Wawancara
Saat diwawancara oleh wartawan karena kasus korupsi, wakil rakyat masih bisa memasang wajah tanpa dosa. Sedangkan rakyat, jika diwawancara oleh wartawan karena kasus pencurian ayam, mereka menutup wajahnya (yang seringkali sudah bonyok dihajar massa) karena malu.

Style
Wakil rakyat selalu berkoar-koar “cinta produk dalam negeri”, namun barang-barang mereka, mulai dari pakaian hingga mobil merupakan produk luar negeri (kualitas nomor satu, yang harganya selangit). Sedangkan rakyat, tak pernah berkoar-koar untuk cinta produk dalam negeri, namun selalu menggunakan produk lokal (karena nggak punya duit buat beli produk luar negeri).