Seorang guru Sekolah Dasar (SD) bertanya pada murid-muridnya, tentang apa cita-cita mereka...
Guru: “Anak-anak, apa cita-cita kalian kalau nanti sudah besar?”
Murid 1: “Saya ingin jadi presiden, Bu.”
Guru: “Wah, cita-cita yang sangat bagus. Tapi, kenapa kamu ingin jadi presiden?”
Murid 1: “Biar bisa beli pesawat kepresidenan, Bu. Kan enak, ke mana-mana tinggal naek pesawat itu aja. Harganya murah loh, cuma USD 58 juta (525 milyar rupiah). Itu juga hasil diskon, asalnya kan USD 62 juta (607 milyar rupiah).1”
Guru: “Masa tujuannya jadi presiden kayak gitu sih?”
Murid 1: “Nggak cuma itu kok, Bu. Saya pengen jadi presiden, karena meski jumlah gaji dan tunjangannya mencapai dua milyar, nanti masih bisa curhat ke rakyat kalo gajinya nggak naek-naek.2”
Guru: “...”
Murid 2: “Kalau saya sih pengen jadi anggota DPR, Bu.”
Guru (merasakan firasat buruk): “Kenapa?”
Murid 2: “Biar bisa beli mobil Bentley seharga tujuh milyar, dong3. Kan keren tuh...”
Guru (mikir dalam hati): “Tuh kan bener firasat gue, pasti ujung-ujungnya gini. Masih SD, tapi kok udah kritis gini sih?”
Murid 3: “Kalau saya nggak muluk-muluk, Bu. Saya pengen jadi kepala desa aja.”
Guru (senang sekaligus heran): “Loh, kenapa cuma pengen jadi kades?”
Murid 3: “Kan biar bisa jalan-jalan gratis ke Bali4. Hehehehe...”
Guru (dalam hati): “Ceilah, kirain yang ini nggak ikut-ikutan nyindir pejabat, taunya sama aja. Murid-murid gue calon kritikus politik semua nih kayaknya.”
Catatan Akhir: