Pages

Ads 468x60px

Mengapa Kamu Harus Bangga?

Orang Indonesia itu aneh, selalu saja bangga terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak pantas untuk dibanggakan. Bahkan, suatu musibah atau kecelakaan pun masih saja bisa dibangga-banggakan. Contohnya, beberapa hari yang lalu saya mendengar percakapan seperti ini dari dua anak SMA:

Anak SMA 1: “Wah, minggu depan gue harus operasi amandel nih. Sakit nggak yah?”
Anak SMA 2: “Ah, operasi amandel sih nggak ada apa-apanya. Pasti nggak bakalan sakit. Gue dulu malah pernah operasi gigi. Buset, gigi gue dibor!”
Saya (dalam hati): “Gigi elu dioperasi, dan elu malah bangga?”
Anak SMA 1: “Yeh, segitu aja bangga. Sodara gue malah pernah dioperasi usus buntu!”
Anak SMA 2: “Apalagi sodara gue, dulu dia harus dibedah gara-gara tulang kakinya patah!”
Saya (masih dalam hati): “Oke, sodara kena musibah ternyata bisa dijadikan sebuah kebanggaan...”


***

Sejujurnya, saya tidak tahu apakah kedua anak SMA itu berbicara sebenarnya, atau hanya sekadar membual. Namun, bagaimanapun, rasanya hal-hal semacam itu benar-benar tidak layak dijadikan sebuah kebanggaan. Saya jadi sempat berpikir, jangan-jangan percakapan seperti ini bisa saja terjadi:

A: “Eh, tau nggak, daerah gue kemarin diterjang banjir loh. Untung rumah gue nggak kena...”
B: “Ah, itu sih mending. Kemarin-kemarin di daerah gue malah ada longsor...”
A: “Yeee, belagu amat. Dulu daerah gue pernah diguncang gempa! Keren kan?!
B: “Daerah gue yang lebih keren! Pernah ada tsunami!”

Ah, semoga saja percakapan seperti ini tidak pernah terjadi, dan hanya ada di bayangan saya saja....