Orang Indonesia itu aneh, selalu saja bangga terhadap sesuatu yang
sebenarnya tidak pantas untuk dibanggakan. Bahkan, suatu musibah atau
kecelakaan pun masih saja bisa dibangga-banggakan. Contohnya, beberapa hari
yang lalu saya mendengar percakapan seperti ini dari dua anak SMA:
Anak SMA 1: “Wah, minggu depan gue harus operasi amandel nih. Sakit
nggak yah?”
Anak SMA 2: “Ah, operasi amandel sih nggak ada apa-apanya. Pasti
nggak bakalan sakit. Gue dulu malah pernah operasi gigi. Buset, gigi gue dibor!”
Saya (dalam hati): “Gigi elu dioperasi, dan elu malah bangga?”
Anak SMA 1: “Yeh, segitu aja bangga. Sodara gue malah pernah
dioperasi usus buntu!”
Anak SMA 2: “Apalagi sodara gue, dulu dia harus dibedah
gara-gara tulang kakinya patah!”
Saya (masih dalam hati): “Oke, sodara kena musibah ternyata bisa
dijadikan sebuah kebanggaan...”
***
Sejujurnya, saya tidak tahu apakah kedua anak SMA itu berbicara
sebenarnya, atau hanya sekadar membual. Namun, bagaimanapun, rasanya hal-hal
semacam itu benar-benar tidak layak dijadikan sebuah kebanggaan. Saya jadi
sempat berpikir, jangan-jangan percakapan seperti ini bisa saja terjadi:
A: “Eh, tau nggak, daerah gue kemarin diterjang banjir loh.
Untung rumah gue nggak kena...”
B: “Ah, itu sih mending. Kemarin-kemarin di daerah gue malah
ada longsor...”
A: “Yeee, belagu amat. Dulu daerah gue pernah diguncang gempa!
Keren kan?!
B: “Daerah gue yang lebih keren! Pernah ada tsunami!”
Ah, semoga saja percakapan seperti ini tidak pernah terjadi, dan hanya
ada di bayangan saya saja....