Padahal motor aja saya nggak punya.
Ini buktinya:Pengemis THR, Punya Motor
Hari Raya Idul Fitri tidak hanya dimanfaatkan pemudik untuk berkunjung ke sanak famili dan membagikan tunjangan hari raya (THR), di Demak, Jawa Tengah, ternyata ada juga pengemis THR.
Para pengemis dadakan yang berburu THR di Masjid Agung Demak ini mendatangi setiap para pemudik luar kota yang singgah di masjid tersebut.
Satu per satu pengunjung masjid dimintai sedekah dan zakat. Mereka juga tak segan-segan menghampiri mobil-mobil pemudik dan mengetuk kacanya agar diberi sedekah.
Ternyata para pengemis ini tidak hanya warga di daerah Demak, namun para pengemis dadakan yang berdatangan dari Jepara, Pati, Semarang, Kendal, hingga Pekalongan.
Wahyono, salah seorang pengemis dadakan asal Jepara, mengaku hanya menjadi pengemis menjelang Lebaran saja. Dia menilai, hasilnya jauh lebih banyak dari pada pekerjaannya sehari-hari sebagai pengamen jalanan.
Menurut lelaki 61 tahun ini, dalam sehari sedikitnya mendapatkan Rp100 ribu hanya dengan berharap derma dari para pengunjung masjid. Rencananya uang yang dikumpulkan itu akan digunakan untuk membeli keperluan Lebaran seperti jajanan dan dibagi-bagi kepada cucu-cucunya.
Selain di masjid, mereka juga aktif berkeliling ke permukiman warga untuk mengumpulkan zakat. Bahkan, mereka telah memiliki daftar para dermawan yang setiap tahun menjadi rujukan rutin.
Seperti diungkapkan Sumini, dia bersama pengemis lainnya sudah beroperasi sejak seminggu terakhir. Modus yang digunakan yakni mendatangi satu rumah ke rumah derman lain.
Warga yang tinggal di area pemakaman cina Kelurahan Kalicilik Demak ini mengaku, tidak lagi mengiraukan jarak yang jauh karena ditempuh dengan menaiki sepeda motor. Dia juga aktif berkomunikasi dengan para pengemis lain dengan menggunakan hanphone.
Meski demikian, Sumini mengaku profesi ini banyak risikonya. Jika tidak waspada petugas satpol pp seringkali melakukan razia dan mereka kerap diamankan petugas.
Sumber: Okezone
Contoh Lain: yaiyalah.com
