Perbedaan penentuan tanggal 1 Syawal 1432 berujung kisruh. Pada akhirnya, keputusan kembali ke tangan masyarakat.
A: “Saya ikut keputusan pemerintah saja. Mereka kan Ulil Amri, jadi harus diikuti perintahnya.”
Teman Saya (TS): “Kalo misalnya pemerintah nyuruh kamu korupsi, kamu mau nurut?”
A: “Ya nggak lah. Perintah yang harus diikuti tuh yang baik-baik aja...”
TS: “Kamu tau, kenapa pemerintah mutusin 1 Syawal tuh tanggal 31 Agustus 2011?
A: “Katanya sih karena hilalnya belum muncul.”
TS: “Emang beneran belum muncul? Kata siapa? Udah kok, tapi emang cuma beberapa derajat...”
A: “Yah, saya nggak ngerti yang gituan. Saya nurut aja...”
TS: “Hmmm... kamu pendukung rezim SBY yah?”
A: “Najong, saya malah nggak suka ma SBY!”
TS: “Kamu tuh nggak paham kenapa pemerintah mutusin 1 Syawal tuh tanggal 31 Agustus 2011. Kamu juga bukan pendukung rezim SBY. Tapi, kenapa kamu mau gitu aja nurut?”
A: “...”
*Tulisan ini terinspirasi dari catatan teman di Facebook