Pages

Ads 468x60px

Enam Hal Menyebalkan Dalam Sebuah Blog

Berjalan-jalan ke sebuah blog (blogwalking) adalah sebuah kesenangan tersendiri. Tiap hari, saya sering melakukannya, baik itu kepada blog sahabat, atau ke blog lain yang ditemukan melalui Google. Yah, meski seringkali saya tidak pernah meninggalkan jejak (baik itu di kolom komentar atau di chatbox). Bukan tanpa ada sebab saya tidak pernah meninggalkan jejak. Jika meninggalkan jejak, otomatis si pemilik blog akan merasa “berkewajiban” untuk berkunjung balik ke blog saya.

Masalahnya, blog saya jarang apdet, dan saya merasa tidak enak karena itu. Bisa jadi pemilik blog (yang saya kunjungi itu) akan berpikir: “Ngapain ke blog ini? Isinya sama sekali nggak ada yang baru...” . Lagipula, saya bukan orang yang mengejar traffic atau semacamnya. Bloging hanya untuk kesenangan, bukan untuk cari pengunjung dan uang sebanyak-banyaknya. Simpel.

Namun, meski menurut saya blogwalking adalah sesuatu yang menyenangkan, ada beberapa hal menyebalkan yang sering saya alami saat melakukannya. Ada enam hal tepatnya. Apa saja? Inilah keenam hal menyebalkan dalam sebuah blog versi saya (sebut saja versi On The Crot mimpi-buruk.blogspot.com):

Pertama, musik. Cukup banyak orang yang memasang musik di blog-nya. Entah apa tujuannya. Sebagai hiburan? Ah, lalu apa gunanya media player semacam AIMP3, Winamp atau Foobar? Ataukah hanya sekadar gaya-gayaan? Sejujurnya, alih-alih gaya, memasang musik di blog justru sangat mengganggu.

Saya sering online sambil mendengarkan lagu. Saat jalan-jalan ke blog yang (ternyata) memasang lagu, apa yang terjadi? Suara lagu yang saya setel di media player, tabrakan dengan suara lagu dari blog. Mending kalo suka lagunya. Kalo nggak? Masa harus maksain denger?

Saya pernah menemukan blog yang memasang lagu... Belah Duren-nya Julia Perez. Whattafuck?! Nikah aja belum, udah dipaksa menghayati lagu yang isinya soal kenikmatan malam pertama. Halah....

Solusi: Saya memiliki tiga solusi terkait musik di blog. Solusi pertama adalah mematikan (mute) speaker komputer Anda. Jadi, musik macam apapun dijamin tidak akan terdengar. Namun, solusi ini tidak berguna jika Anda sering online sambil mendengarkan lagu dari media player seperti saya. Karena itu, solusi kedua adalah mencari sumber masalah musiknya. Coba cari gambar seperti ini:


Jika sudah, pencet simbol pause di sana, dan musik akan berhenti berbunyi. Anda malas mencari? Atau ternyata musik di blog tersebut tidak bisa di-pause, berbeda dengan gambar di atas? Tenang saja, masih ada solusi terakhir: Keluar dari blog tersebut. Close tab/windows.

Kedua, pop-up. Ada berbagai macam pop-up, mulai dari yang ucapan selamat datang, ajakan untuk like fanspage Facebook blog tersebut, atau malah iklan. Nah, yang menyebalkan sebenarnya bukan soal pop-up-nya, tapi soal ukurannya. Beberapa kali, saya pernah masuk ke blog yang memasang pop-up segede gaban. Sepertinya, po-up tersebut memang khusus di-setting untuk komputer yang memiliki resolusi 1024x768 ke atas. Masalahnya... saya adalah pengguna netbook, yang resolusi default-nya hanya 1024x600.

Dampaknya, saya tidak bisa memencet simbol “X” atau “Close”-nya, karena posisinya yang jauh di atas. Hal ini diperparah dengan format pop-up yang menggunakan tipe melayang, sehingga meski di-scroll, posisi pop-up-nya akan tetap sama. Contoh pop-up:


Ini adalah pop-up di blog-nya Anne Ahira. Blog yang bagus, sayang (dulu) pop-up-nya segede gaban. Menutup layar. Namun, syukurlah, terakhir saya berkunjung ke sana beberapa hari yang lalu, ukuran pop-up-nya sudah diperkecil. Setidaknya, simbol (X)-nya jadi terlihat, dan bisa diklik. Banyak yang komplen kali yah? :D

Solusi: Bagi Anda yang senasib seperti saya, yang menggunakan netbook dengan resolusi maksimal 1024x600, ada satu solusi menghadapi masalah macam ini, yaitu mengubah resolusi ke ukuran yang lebih besar. Namun sejujurnya, caranya sangat repot, harus mengubah dulu registry Windows. Caranya, silakan cari di Om Gugel. Jika tidak mau repot, terpaksa menggunakan cara terakhir, yang sama dengan solusi musik di blog: Keluar dari blog tersebut. Close tab/windows.

Ketiga, tidak bisa diblok. Sebenarnya, tidak seluruh blog yang tidak bisa diblok itu menyebalkan (blog saya juga tidak bisa diblok). Jika isi blognya berupa curhat, tutorial sederhana, atau semacamnya, tidak bisa diblok bukanlah sebuah masalah. Toh memang tidak ada yang perlu di-copy (karena tujuan utama tidak bisa diblok adalah agar tidak bisa di-copy). Nah, yang jadi masalah adalah jika blog tersebut berisi tutorial rumit yang sangat sulit dihapal dan dipahami. Misal, tutorial Flash. Saat membuat Flash (terutama game), ada script yang harus dipasang agar game Flash tersebut berjalan. Contoh script -nya:
Script:
Tidak semua orang bisa menghapal script sepanjang itu. Memang, ada acuan tersendiri agar script tersebut mudah dipahami atau dihapal. Namun, itu tentu hanya berlaku bagi yang memang sudah cukup menguasai Flash. Hanya saja, bagaimana dengan orang awam yang baru belajar? Benar-benar sebuah kekonyolan jika ada blog yang berbagi script tersebut, namun tidak bisa diblok dan di-copy.

Solusi: Keluar dari blog tersebut. Close tab/windows. Cari blog lain yang lebih “ikhlas” memberi tutorial.

Keempat, tidak bisa klik kanan. Sama seperti blog yang unblockable, blog yang menerapkan anti-klik kanan biasanya karena memang tidak mau di-copy. Bahkan, bagi saya yang terbiasa klik kanan buat open link in new tab pun, hal ini tidak terlalu masalah. Namun, hal ini jadi menyebalkan, saat mencoba klik kanan, kemudian muncul pop-up. Mending jika pop-up-nya berisi kata-kata sopan seperti “Maaf, tidak bisa di-copy” atau semacamnya. Meski tujuan saya adalah untuk open link in new tab (bukan untuk copy isi blog), namun setidaknya kata-kata masih wajar. Nah, yang bikin sakit hati, saya pernah berkunjung ke blog teman yang tidak bisa klik kanan dan muncul pop-up. Tulisan pop-up-nya... “Stop! Jangan mencuri artikelku!”. Astaga, siapa yang mau mencuri? Asli bikin sakit hati.

Solusi: Untuk membuka link di tab baru, arahkan mouse pada link tersebut, kemudian klik scroll (pada mouse). Itu akan langsung membuka link pada tab baru. Namun, jika kalian punya kebiasaan seperti saya (buka link di tab baru pake klik kanan), dan kebeneran bertemu blog yang pop-up-nya menyebalkan seperti yang saya ceritakan di atas, yah sabar aja. Jangan gara-gara marah baca pop-up tersebut, terus laptop-nya dibanting. Sayang, mahal. :P

Kelima, iklan (adsense). Iklan dalam sebuah blog adalah sumber penghasilan yang menggiurkan bagi seorang bloger. Jadi wajar jika ada blog yang di dalamnya banyak iklan. Sayangnya, dalam beberapa kasus, iklan yang dipajang justru membuat sebuah blog yang bagus jadi tampak murahan. Anda pernah berkunjung ke sebuah blog atau situs, kemudian melihat ada iklan judi, atau bahkan obat kuat dan alat pembesar kelamin? Seringkali, banner-banner iklan tersebut memuat gambar yang menjurus ke arah pornografi. Terlalu vulgar. Nah, iklan seperti itulah yang bisa membuat sebuah blog yang bagus jadi tampak murahan.

Solusi: Pasang adblock di browser Anda. Meski terkadang adblock sering menimbulkan masalah (contoh pengalaman pribadi, jadi tidak bisa membuka beberapa chatbox yang menggunakan jenis hidden/tersembunyi), namun adblock benar-benar efektif menghilangkan iklan-iklan vulgar dari pandangan mata.

Keenam, ad-short URL. Sama seperti adsense, ad-short URL (seperti adf.ly atau linkbucks) juga salah satu cara menghasilkan uang dari blog. Biasanya ini dipasang di link-link download. Wajar sebenarnya, anggap saja kita sedikit berterima kasih dengan mengklik ad-short URL tersebut, karena si pemilik blog sudah mau berbagi link download. Namun, ada dua hal menyebalkan terkait ad-short URL ini:

1. Meski tidak mengklik apapun, suatu blog auto redirect ke ad-short URL. Jadi, hanya untuk melihat atau membaca blog itu saja, kita dipaksa untuk terlebih dulu “membayar” si pemilik blog melalui ad-short URL-nya. Sial. Ibarat kita datang ke pasar. Kita hanya melihat-lihat daging ayam saja, namun harus membayar. Membayar saat membeli, okelah. Itu memang wajib. Tapi membayar hanya untuk melihat daging? Oh, itu sudah keterlaluan. Emangnya sirkus?

2. Setelah mengklik ad-short URL, ternyata yang muncul bukan link download-nya, tapi... ad-short URL lagi. Kemarin-kemarin, ceritanya saya Googling, mencari WinRar. Di suatu blog, saya diarahkan ke sebuah link untuk mendownload. Seperti yang saya duga, ternyata link-nya diarahkan dulu ke adf.ly. Okelah, nggak masalah. Namun, setelah diklik, yang muncul bukan situs-situs penyimpan file macam Mediafire, Ziddu atau Indowebster. Setelah saya klik adf.ly tersebut, yang muncul adalah linkbucks! Astaga....

Nah, kedua masalah ad-short URL tersebut, saya nobatkan sebagai hal PALING menyebalkan dalam sebuah blog versi On The Crot Mimpi-Buruk. Alasannya, karena terdapat unsur pemaksaan (untuk kasus pertama) dan keserakahan (untuk kasus kedua).

Solusi: Close tab/windows. Cari blog lain yang lebih “ikhlas” berbagi.

***

Demikian On The Crot edisi pertama. Kapan-kapan saya lanjutkan lagi dengan kategori lainnya. Tapi itupun kalo saya ingat dan niat untuk menuliskannya....