Pages

Ads 468x60px

Renungan

Saya melihat seseorang membuang sampah di sebuah tempat. Padahal, di tempat tersebut jelas-jelas terpasang papan bertuliskan “Dilarang Membuang Sampah Di Sini”. Maka, saya simpulkan jika orang tersebut tidak bisa membaca.

Saya melihat seorang pemakai kendaraan bermotor menerobos traffic light, padahal saat itu jelas-jelas lampu sudah berubah menjadi merah. Maka, saya simpulkan jika orang tersebut buta warna.

Saya melihat sebuah mobil parkir di samping jalan, di bawah rambu dilarang parkir. Maka, saya simpulkan jika pemilik mobil tersebut sebenarnya tidak lulus tes pembuatan SIM.

Saya melihat seseorang yang dengan cueknya merokok di bus yang sedang penuh. Orang-orang yang duduk di sekitarnya sudah menunjukkan wajah yang tidak nyaman dan mengeluarkan bunyi batuk sebagai isyarat, namun ia tetap tidak peduli. Maka, saya simpulkan jika orang tersebut buta dan tuli.

Saya melihat seseorang yang sangat hobi melakukan kekerasan. Di saat ada masalah, ia selalu menyelesaikannya dengan otot. Maka, saya simpulkan jika orang tersebut tidak memiliki otak.

Saya melihat seseorang yang sangat hobi mengeluh di jejaring sosial. Maka, saya simpulkan jika orang tersebut tidak memiliki teman di dunia nyata.

Saya melihat seseorang yang terus menerus melakukan pencitraan pada dirinya. Maka, saya simpulkan jika orang tersebut sebenarnya memiliki kesalahan yang ingin disembunyikan.

Saya melihat seorang pengemis yang meminta-minta sedekah pada orang yang lewat di depannya. Padahal, usia pengemis tersebut belumlah terlalu tua. Maka, saya simpulkan jika ia sebenarnya adalah orang yang sangat pemalas.

Saya melihat para aktivis yang sedang berdemo, namun akhirnya mereka bubar setelah diberi uang oleh pihak yang didemo. Maka, saya simpulkan jika inilah wajah-wajah para koruptor di masa depan.

Saya melihat wajah saya di cermin. Maka, saya berkata pada pantulan diri saya di cermin tersebut: “Kebanyakan protes, lu!”